Kamala Harris Mundur Hingga Vaksinasi Pfizer Di Norwegia

Kamala Harris mundur dari Senat AS menjelang dilantik menjadi Wapres sampai polemik efek samping vaksin Pfizer terkait kematian 33 lansia Norwegia.

Berbagai peristiwa menarik terjadi di berbagai belahan dunia pada Senin (18/1) kemarin. Mulai dari Kamala Harris mundur dari Senat Amerika Serikat menjelang dilantik menjadi Wakil Presiden sampai polemik efek samping vaksin Pfizer terkait kematian 33 lansia di Norwegia. CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kejadian tersebut dalam kilas internasional.


1. Kamala Harris Mundur dari Senat 2 Hari Jelang Dilantik

Wakil Presiden Terpilih Amerika Serikat, Kamala Harris, akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota Senat mewakili negara bagian California, pada Senin (18/1) atau dua hari menjelang pelantikannya.

Hal itu disampaikan juru bicara Harris kepada CNN. Juru bicara Harris menuturkan perempuan 56 tahun itu telah memulai proses pengunduran dirinya sebagai senator kepada Gubernur California, Gavin Newsom.

Harris dilaporkan tidak akan memberikan pidato perpisahan di Senat terkait pengunduran dirinya.

Sementara itu, Gubernur Newsom disebut telah menunjuk Sekretaris Negara Bagian California Alex Padilla untuk menggantikan posisi Harris di Senat.

Padilla akan dilantik sebagai senat dari California pada hari pelantikan Harris sebagai Wapres AS pada Rabu (20/1) mendatang.

Harris akan dilantik sebagai wakil presiden perempuan pertama AS. Ia juga akan mencetak sejarah sebagai perempuan kulit hitam dan juga keturunan Asia pertama yang menjabat sebagai orang nomor dua di Amerika.

[Gambas:Video CNN]


2. Norwegia: 33 Lansia Meninggal Tak Terkait Langsung Vaksin

Badan Kesehatan Norwegia menjamin keamanan vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech, setelah tercatat ada 33 penghuni panti jompo yang meninggal usai disuntik vaksin.

Dilansir surat kabar The New York Times, Senin (18/1), Kepala Bidang Pengobatan Badan Kedokteran Norwegia, Dr. Steinar Madsen, menyatakan kematian puluhan penghuni panti jompo itu diperkirakan tidak berkaitan langsung dengan vaksinasi.

Menurut laporan, 33 penghuni panti jompo yang meninggal usai disuntik vaksin Covid-19 sempat mengalami sakit keras. Namun, sebagian dari mereka memang kondisi kesehatannya sudah menurun dan diperkirakan memang tidak lama lagi meninggal.

Menurut Madsen, efek samping vaksin yang umum terjadi saat pasien yang lanjut usia itu disuntik bisa mengakibatkan komplikasi berat. Akan tetapi, menurut dia bahaya infeksi Covid-19 jauh lebih besar ketimbang vaksinasi.

Sampai saat ini pakar kesehatan setempat dan pemerintah masih mempelajari kematian 33 penghuni panti jompo itu. Mereka berencana membahasnya dengan Badan Kedokteran Eropa pada pertemuan pekan ini.


3. Biden Akan Cabut Larangan Masuk AS bagi Negara Muslim

Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden berencana mencabut larangan masuk bagi negara-negara mayoritas Muslim di hari pertama menjabat.

Dilansir CNN, Minggu (17/1), sejumlah kelompok kepentingan dan organisasi advokasi telah menekan Biden untuk memenuhi janjinya saat masa kampanye.

Selama periode tersebut, Biden kerap berjanji untuk mengambil tindakan di "Hari Pertama" pemerintahannya.

"Ada banyak alasan bagi Biden untuk mengakhiri larangan di hari pertama masa kepresidenannya karena ini adalah sesuatu yang dia kampanyekan," kata Iman Awad, direktur legislatif nasional Emgage Action, organisasi advokasi untuk Muslim Amerika.

[Gambas:Video CNN]

Komentar