Via Telepon, Joe Biden Minta Vladimir Putin Bebaskan Navalny

Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membebaskan oposisi dan kritikus Kremlin, Alexei Navalny.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membebaskan oposisi dan kritikus Kremlin, Alexei Navalny. Permintaan itu disebut Gedung Putih terjadi dalam percakapan keduanya melalui telepon, Jumat (29/1), di antara sejumlah pembahasan lainnya.

Juru Bicara Kepresidenan AS Jen Psaki mengatakan kepada media, Jumat (29/1), Biden juga menekankan kepada Putin terkait dugaan campur tangan dalam Pemilu 2020, kedaulatan Ukrania, dan peretasan siber SolarWind.

Navalny diketahui dipenjara setelah kembali ke Moskow pada pekan lalu. Kepolisian Rusia langsung menangkap Navalny pada 17 Januari, usai dirawat dan menjalani masa pemulihan di Jerman akibat dugaan diracun.

Navalny selama ini adalah aktivis yang paling keras menentang Putin. Dia juga menuduh Putin dan sejumlah anggota kabinetnya korupsi dan hidup mewah.

Akibat aktivitasnya, Navalny sudah keluar masuk penjara. Dia diduga hendak dibunuh dengan menggunakan racun saraf Novichok, yang merupakan senjata kimia yang dibuat di era Uni Soviet.

Pada Kamis (28/1), Psaki mengatakan Biden tak tahan untuk tidak menyampaikan kekhawatirannya tentang sikap Pemerintah Rusia selama telepon tersebut berlangsung.

Pada awal pekan ini, Gedung Putih merilis pernyataan berisi kedua pemimpin negara sepakat membiarkan tim mereka segera bekerja menyelesaikan perpanjangan pakta kendali senjata New START selama lima tahun.

Perjanjian pengendalian senjata, yang akan berakhir pada 5 Februari mendatang, diketahui membatasi untuk mengerahkan tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir strategis.

Perbincangan melalui telepon ini adalah kali kedua di antara dua pemimpin tersebut setelah Selasa (26/1). Kala itu keduanya disebut membahas rekonsiliasi hubungan dua negara.

Dalam pernyataan kepada AFP, Selasa (26/1), Kremlin menyebut Putin mendukung "normalisasi" hubungan kedua negara.

"Presiden Vladimir Putin menekankan bahwa normalisasi hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat akan memenuhi kepentingan kedua negara dan seluruh komunitas internasional," kata pernyataan Kremlin.

Reuters menyebut komunikasi via telepon itu terjadi kala Biden menyesuaikan kebijakan AS dengan cara yang lebih kuat terhadap Rusia setelah Donald Trump menolak menghadapi Putin secara langsung.

Komentar